Imam al-Bukhâri membuat sebuah dalam kitab Shahih beliau: Bab Laa
Yuqal Fulan Syahid (Tidak boleh dikatakan bahwa fulan syahid). Imam
al-Bukhâri berdalil dengan hadits shahih:
وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَا يُكْلَمُ أَحَدٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ
بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِهِ، إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
اللَّوْنُ لَوْنُ الدَّمِ، وَالرِّيحُ رِيحُ الْمِسْكِ
Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya! Tidak ada seorangpun yang terluka di
jalan Allâh Azza wa Jalla -dan Allâh Azza wa Jalla Maha tahu tentang
orang-orang yang terluka di jalan-Nya- kecuali dia akan datang pada hari
kiamat, warnanya warna darah sementara aromanya aroma semerbak kasturi.
No comments:
Post a Comment