October 2016 - Dalil Sunnah

Pasang Iklan Hanya Rp. 50.000

Promo

  • Kurma Ajwa
  • 350.000
  • 180.000
  • 100.000

Hot

Post Top Ad

Order WA Kurma Ajwa Aliya Madinah

Friday, October 21, 2016

Wajib berbai’at kepada pemimpin kaum muslimin

10:52 AM 0
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ كُنَّا إِذَا بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ يَقُولُ لَنَا « فِيمَا اسْتَطَعْتَ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Dahulu kami berbai’at pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendengar (menerima perintah) dan taat pada pemimpin kaum muslimin. Beliau bersabda pada kami, “Hendaklah engkau taat semampu engkau.”

(HR. Bukhari no. 7202 dan Muslim no. 1709).

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1- Wajib berbai’at kepada pemimpin kaum muslimin. Bai’at yang dimaksud adalah berjanji setia untuk mendengar (menerima) dan taat.

2- Ketaatan pada pemimpin tergantung pada kemampuan. Jika pemimpin mengeluarkan perintah pada kaum muslimin di luar kemampuan mereka, maka tidak ada kewajiban taat.

3- Hendaklah setiap pemimpin berkasih sayang kepada rakyatnya, tidak memberatkan mereka dalam perintah. Sudah semestinya setiap pemimpin mengambil suri tauladan dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allâh dan taatilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An-Nisa’/4: 59]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكَ السَّمْعَ وَالطَّاعَةَ فِى عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ
Kewajibanmu mendengar dan taat (kepada pemimpin) dalam keadaan engkau susah atau mudah, engkau suka atau engkau, dan mementingkan penguasa atau dirimu. [HR. Muslim]

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِى أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَأْمُرُ مَنْ أَدْرَكَ مِنَّا ذَلِكَ قَالَ تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِى عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِى لَكُمْ
Sesungguhnya setelahku akan terjadi monopoli hak dan perkara-perkara (pada penguasa-pen) yang kamu akan mengingkarinya. Para sahabat bertanya, “Apakah yang anda perintahkan kepada orang di antara kami yang mendapati hal itu?” Beliau menjawab, “Kamu tunaikan kewajibanmu dan kamu meminta hakmu kepada Allâh”. [Muttafaq ‘alaihi]

 Rakyat berkewajiban menunaikan hak-hak penguasa dengan mentaatinya dalam perkara yang bukan maksiat serta mendo’akan kebaikan untuknya, tidak membangkang serta tidak melakukan pemberontakan.
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot