September 2015 - Dalil Sunnah

Pasang Iklan Hanya Rp. 50.000

Promo

  • Kurma Ajwa
  • 350.000
  • 180.000
  • 100.000

Hot

Post Top Ad

Order WA Kurma Ajwa Aliya Madinah

Monday, September 28, 2015

Rosul Bertugas Hanya Menyampaikan

10:43 PM 0
Allâh Azza wa Jalla Rabbul ‘âlamin. 

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ۖ إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ

Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). [asy-Syûrâ/42:48].

Allâh Azza wa Jalla berfirman: 

إِنْ أَنْتَ إِلَّا نَذِيرٌ

Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. [Fâthir/35:23]. 

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman: 

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Katakanlah, "Taat kepada Allâh dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allâh) dengan terang." [an-Nûr/24:54]. 
Read More

Wednesday, September 16, 2015

Raja’ itu ada setelah melakukan amal shalih

1:51 AM 0
Allâh Azza wa Jalla berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allâh, mendirikan shalat, dan menginfakkan apa yang Kami berikan kepada meraka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, merekalah orang-orang yang mengharapkan perniagaan yang tidak pernah usang. [Fathir/35: 29] 

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang berhijrah dan berjihad di jalan Allâh, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan rahmat Allâh, dan Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Baqarah/2:218]
Read More

Takut Kepada Allâh

1:48 AM 0
Allâh Azza wa Jalla berfirman :

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman 

[Ali Imrân/3:175]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. 

[al-Mâidah/5:44]

Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan 

[Ar-Rahmân/55:46-48]

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Mereka (malaikat) takut kepada Rabb mereka dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.” 

(an-Nahl: 50)

“Orang-orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah; dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.”

(al-Ahzab: 39)

“Maka janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kalian kepada-Ku.”

(al-Baqarah: 150)

beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),

“Tujuh golongan orang yang akan mendapatkan perlindungan pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan dari Allah, di antaranya seorang hamba (laki-laki) yang ‘diajak’ oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun dia mengatakan, ‘Aku takut kepada Allah’.”

(Sahih, HR. al-Bukhari no. 629 dan Muslim no. 1031 dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkata bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya),

“Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan menghimpun pada diri hamba-hamba-Ku dua rasa aman dan dua rasa takut. Jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan beri rasa takut pada hari Aku menghimpun hamba-hamba-Ku. Dan jika dia takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan berikan rasa aman pada hari Aku menghimpun hamba-hamba-Ku.” 

(HR. Abu Nu’aim dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam ash-Shahihah no. 742)
Read More

Sunday, September 13, 2015

MANAJEMEN MENUNTUT ILMU

7:15 PM 0
Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat dan motivasi untuk menuntut ilmu agama. Ilmu agama seakan menjadi suatu hal yang remeh dan terpinggirkan bagi mayoritas kaum muslimin. Berbeda halnya dengan semangat untuk mencari ilmu dunia. Seseorang bisa jadi mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Kita begitu bersabar menempuh pendidikan mulai dari awal di sekolah dasar hingga puncaknya di perguruan tinggi demi mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak. Mayoritas umur, waktu dan harta kita, dihabiskan untuk menuntut ilmu dunia di bangku sekolah. Bagi yang menuntut ilmu sampai ke luar negeri, mereka mengorbankan segala-galanya demi meraih ilmu dunia: jauh dari keluarga, jauh dari kampung halaman, dan sebagainya. Lalu, bagaimana dengan ilmu agama?

Definisi Ilmu

Secara bahasa, Al-‘ilm adalah lawan dari Al-jahl (kebodohan) iaitu mengetahui sesuatu dengan hakikat kedudukan yang sebenarnya berdasarkan maklumat pengetahuan yang pasti.

Secara istilah, dijelaskan oleh sebahagian ulama bahawa ilmu adalah ma’rifah (pengetahuan) yang merupakan lawan kepada al-jahl (ketidaktahuan). Menurut ulama yang lainnya, ilmu itu lebih jelas dari apa yang diketahui.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah, shahih). 

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja.

 Lalu, “ilmu” apakah yang dimaksud dalam hadits ini? Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kata “ilmu” saja dalam Al Qur’an atau As-Sunnah (Hadits), maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا، وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu, maka siapa yang telah mengambilnya, maka dia telah mengambil bahagian yang banyak.” (Sunan Abi Dawud, no. 3641. At-Tirmidzi, no. 2682)

Satu hal yang telah kita ketahui bahawa yang diwariskan oleh para Nabi hanyalah ilmu tentang syari’at Allah ‘Azza wa Jalla, bukan yang lainnya. Maka para Nabi tidaklah mewariskan ilmu teknologi kepada manusia atau yang berkaitan dengannya, bahkan ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam datang ke Madinah, beliau mendapati orang-orang sedang ‘mengawinkan’ pokok kurma. Beliau mengatakan kepada mereka bahawa perkara tersebut tidak diperlukan, lalu mereka pun mengikuti ucapan beliau dan tidak mengawinkannya, akan tetapi pokok kurma itu menjadi seakan bermasalah, lalu kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun berkata kepada mereka:


أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُم

“Kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian.” (Shahih Muslim, no. 2362)


Seandainya perkara ini termasuk ilmu yang ter-puji, maka pasti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah orang yang paling mengetahui tentangnya, kerana orang yang paling terpuji dengan ilmu dan amalnya adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.


tambah ilmu dengan taqwa



Read More

Wajib Menuntut Ilmu Agama Islam

6:23 PM 0
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah, shahih). 

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja.
Read More

Thursday, September 10, 2015

Manusia Tidak Bisa Melihat Jin

6:46 PM 0
Keterangan bahwa manusia tidak bisa melihat jin, Allah tegaskan dalam al-Quran,
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ …
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf:27)
Read More

Mintalah Perlindungan Kepada Allah

6:32 PM 0
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ
Apabila setan membisikkan was-was kepadamu, mintalah perlindungan kepada Allah. (QS. al-A’raf: 200 dan Fushilat: 36).
Read More

Wednesday, September 9, 2015

Meminta Perlindungan Kepada Jin Membuat Manusia Semakin Hina

7:21 PM 0
Allah berfirman menceritakan dialog jin kepada sesama mereka,
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Ada beberapa orang dari kalangan manusia meminta perlindungan kepada beberapa lelaki dari kalangan jin, sehingga membuat mereka semakin hina.” (QS. al-Jin: 6)
Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan,
أي: كنا نرى أن لنا فضلا على الإنس؛ لأنهم كانوا يعوذون بنا، إي: إذا نزلوا واديا أو مكانا موحشا من البراري وغيرها – كما  كان عادة العرب في جاهليتها – يعوذون بعظيم ذلك المكان من الجان، أن يصيبهم بشيء يسوؤهم
Maksud ayat, kami (para jin) dulu menganggap bahwa kami lebih mulia dari pada manusia. Karena mereka meminta perlindungan kepada kami. Ketika mereka singgah di sebuah lembah atau tempat yang angker – sebagaimana tradisi arab di masa jahiliyah – mereka meminta perlindungan kepada jin yang diyakini menjadi penguasa tempat itu, agar tidak mengganggu perjalanan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir, 8/239).
Read More

Sunday, September 6, 2015

Mendoakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum mendoakan orang lain

11:09 AM 0
ari Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كانَ إِذَا ذَكَرَ أَحَدًا، فَدَعَا لَهُ، بَدَأَ بِنَفْسِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika menyebut seseorang, kemudian mendoakan orang tersebut, maka beliau memulia dengan doa untuk diri sendiri terlebih dahulu “ (H.R Tirmidzi, shahih).
Hal ini juga berdasarkan keumuman dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ابدأ بنفسك
“ Mulailah dari dirimu sendiri “ (H.R Muslim).
Demikian pula yang dicontohkan di dalam Al Qur’an dalam doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”“ (Ibrahim: 41).
Dan juga doa untuk orang-orang yang beriman,
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami ” (Al Hasyr : 10).
Demikian pula doa lainnya seperti dalam firman Allah :
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. “ (Muhammad : 19).
As Sa’ati rahimahullah berkata, “Kebiasaan Nabi adalah jika mendokan kebaikan untuk seseorang dimulai terlebih dahulu dengan mendoakan untuk diri sendiri. Hal ini mencontoh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam tatakala berdoa :
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)“ (Ibrahim:41).
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot